Quantcast
Channel: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada
Viewing all 1332 articles
Browse latest View live

International Guest Lecture Series #5: Supporting Diverse Learners in Early Childhood Education Setting: A Global Perspective

$
0
0

Jumat (6/11), International Guest Lecture Series (IGLS) kembali diselenggarakan. Xie Huichao, Ph.D, dosen di National Institue of Education Singapore menjadi pemateri pada acara IGLS episode lima ini. Sebanyak 51 peserta mengikuti kegiatan ini secara daring.

“Supporting Diverse Learners in Early Childhood Education Setting: A Global Perspective” menjadi topik yang disampaikan oleh Huichao pada kuliahnya kali ini. Ia mengawali kuliahnya dengan memberikan gambaran terkait pendidikan inkulsi pertama untuk anak usia dini yang didirikan pada tahun 1970 di Amerika Serikat. Menurutnya pendidikan inklusi pada tahun tersebut tantangannya sangat berat dikarenakan masyarakat belum paham mengenai pendidikan inklusi. Yang mereka pahami, anak mereka yang tidak berkebutuhan khusus akan tertular dan mengidap down syndrom atau autisme jika berada dalam satu kelas dengan anak berkebutuhan khusus.

Seiring berjalannya waktu, pengetahuan terkait pendidikan inklusi terus berkembang termasuk kurikulum dan model intervensi yang digunakan di sekolah inklusi. Huichao yang berkecimpung dalam pendidikan inklusi di Singapura mengemukakan bahwa pada tahun 2016 untuk pertama kalinya Singapura memiliki sekolah inklusi untuk anak usia. Kindle Garden, menjadi pionir sekolah inklusi di Singapura. “Orang cukup kaget mengetahui fakta jika Singapura yang terkenal dengan sistem pendidikan yang sangat bagus, baru saja  memiliki sekolah inklusi untuk anak usia dini pada tahun 2016” ungkap Huichao.

Huichao mengungkapkan ada sedikitnya lima manfaat dari sekolah inklusi usia dini, manfaat tersebut diantaranya yaitu akan mendapat pekerjaan yang baik di usia dewasa, kurikulum individual dengan kesetaraan yang lebih tinggi, lebih sedikit ketidakhadiran di kelas dan masalah perilaku, hasil akademis yang lebih baik, dan meningkatkan keterlibatan siswa di kelas.

Namun, untuk mencapai tujuan tersebut ada tiga hal yang perlu diperhatikan agar hasil pembelajaran di sekolah inklusi dapat tercapai. “Tiga hal yang perlu diperhatikan yaitu akses, partisipasi dan dukungan. Tanpa tiga hal ini sekolah inklusi tidak akan sukses.”

Menurut Huichao dukungan memegang peranan penting dari tiga hal tersebut. Dukungan yang diberikan tidak hanya dari satu pihak, namun dari semua pihak yang terlibat dalam terselenggaranya sekolah inklusi, diantaranya orang tua, guru, psikolog, maupun terapis. Sistem dukungan yang diterapkan merupakan sistem dukungan bertingkat. “Sistem dukungan bertingkat dibedakan berdasarkan tujuannya. Tingkat pertama digunakan untuk dukungan umum kepada semua orang, tingkat kedua untuk dukungan yang lebih fokus, tingkatan ketiga merupakan dukungan intensif,” jelas Huichao.

“Selanjutnya adalah tanggung jawab kita, kita adalah generasi baru dan menjadi tanggung jawab kita untuk memikirkan dan menjawab pertanyaan pada agenda berikutnya untuk menjembatani antara penelitian dan praktik. Pastikan penelitian tersebut diterapkan dalam praktik kelas sehari-hari, untuk membantu anak-anak berkembang lebih baik,” ujar Huichao pada akhir kuliahnya.


Perjalanan Ilmiah Kajian Hypnotic Guided Imagery di Indonesia

$
0
0

Hypnotic Guided Imagery (HGI) bukanlah merupakan hal baru, namun kehadiran HGI di ranah ilmiah masih sering kali menjadi perdebatan. Pandangan ini yang mendorong Prof. Kwartarini Wahyu Yuniarti, M.Med.Sc, Ph.D., peneiti dan dosen di Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada untuk meneliti dan mengkaji lebih dalam terkait HGI secara ilmiah.

Penelitian yang berada di bawah naungan Penelitian RISPRO Komersial LPDP ini menggaet pakar dari berbagai lintas ilmu dan universitas diantaranya Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika UGM, Fakultas Psikologi Universitas Padjajaran, dan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran.

Penelitian RISPRO Komersial LPDP ini bertujuan untuk mengatasi salah satu masalah yang dihadapi bangsa yaitu untuk membentuk mental yang sehat agar kesejahteraan bagi seluruh masyarakat dapat tercapai. Hal mendasar yang sudah dilakukan tim ini berupa Systematic Literature Review, Penguatan Evidence-Based Intervention dan Ethical Clearance.

Perjalanan riset ini terus berkembang melalui berbagai tahap diantaranya melakukan rapat koordinasi teknik terkait peralatan yang digunakan dalam HGI ini, terapi klien, uji coba laboratorium terstandar, sharing knowledge, kerjasama dengan rumah sakit sebagai sarana untuk melakukan advokasi dan juga melakukan pelatihan di tujuh center diataranya Universitas Sumatera Utara, Universitas Gunadarma, Universitas Diponegoro, Universitas Kristen Widyamandala, Universitas Udayana dan pusatnya berada di Universitas Gadjah Mada.

Dalam sharing session yang diselenggarakan oleh Pusat Inovasi dan Penelitian Psikologi (PIPP), Fakultas Psikologi Universitas Padjajaran, Sabtu (31/10) terdapat tiga narasumber yang menceritakan kiprah dan perjalanannya menjadi bagian dari penelitian HGI ini. Dr. Ahmad Gimmy Prathama Siswadi, M.Si., Psikolog., dosen Fakultas Psikologi Universitas Padjajaran menjelaskan mengenai praktek dan penelitan megenai Psikoterapi di Universitas Padjajaran, termasuk di dalamnya tujuan psikoterapi, kompetensi terapis, dan penjelasan menyeluruh terkait psikoterapi integratif. Menurutnya “terapis harus memperlakukan klien secara komprehensif, kita melihatnya secara keseluruhan, tidak sepotong-potong sehingga kita dapat menanganinya secara menyeluruh.”

Dosen dan juga dokter gigi dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran, Dr. Gilang Yubiliana, drg., M.Kes. Gilang turut menyampaikan kajiannya terkait penerapan dental hypnosis dalam bentuk hypnodontic yang menjadi fokus pada penelitiannya. Ia ingin mengkuantitatifkan proses dental hypnosis, “jika mau dikatakan scientific harus reliable, objective, dan repeatable,” jelasnya.

Pada akhir acara Prof. Kwartarini Wahyu Yuniarti, M.Med.Sc, Ph.D. selaku ketua peneliti HGI mengimbau para peserta untuk berbagi ilmu dan tidak mengedepankan ego mencari siapa yang paling baik dan benar. “It is time to integrate and doing collaboration rather than rivalry. Sudah tidak masanya lagi kita menjadi rival satu sama lain, tetapi sudah saatnya kita berbagi ilmu yang kita miliki dan memiliki hati dan pikiran yang terbuka.”

Elga Andriana

$
0
0

Nama lengkap:
Elga Andriana, S.Psi, M.Ed, Ph.D

Alamat email:
elga.andriana[at]ugm.ac.id

Tim Debat Psikologi UGM Raih Juara 1 Psyferia

$
0
0

Tim debat Fakultas Psikologi UGM berhasil menorehkan prestasi. Pada tanggal 14-15 November 2020, tim yang beranggotakan Sinta Kartika Widyowati (2018), Ida Ayu Ketut Mikla Tasyaseni (2018), dan Dhita Chandra Dewi (2019) berhasil meraih juara pertama dalam Lomba Debat Psyferia 2020 yang diadakan oleh Universitas Padjajaran secara daring.

Pada kegiatan tersebut, topik lomba debat yang dipilih berkaitan dengan Psikologi Industri dan Organisasi sehingga berbagai topik atau mosi yang diperdebatkan tidak jauh dari setting perusahaan, karyawan, maupun hal yang lebih luas seperti permasalahan sistemik.

Pada babak penyisihan, tim Psikologi UGM mendapatkan skor tertinggi dari 20 tim yang berada pada babak tersebut dengan victory point 3, artinya dalam 3 kali pertandingan di babak penyisihan tim Psikologi UGM memenangkan seluruh babak. Dilanjutkan dengan babak perempat final dan semifinal dimana tim UGM berhadapan dengan tim dari Universitas Padjajaran dan berhasil memenangkan pertandingan. Dilanjutkan dengan sesi final tim UGM berhadapan dengan tim Universitas Kristen Maranatha dan tim Psikologi UGM kembali berhasil memenangkan pertandingan. Dengan hasil ini, tim Psikologi UGM berhasil menjadi juara pertama.

Selain itu, salah satu anggota tim yaitu Sinta Kartika Widyowati mendapatkan nominasi sebagai Best Speaker dari total peserta keseluruhan, yaitu 60 peserta. “Kaget banget pas diumumin jadi best speaker soalnya sepanjang lomba keliatannya teman-teman lomba yang lain luar biasa bagus bagus, jadi bersyukur alhamdulillah tapi masih kaget juga”, jelas Sinta.

“Kegiatan tersebut sangat berkesan dan menyenangkan karena dilaksanakan secara daring dan berjalan dengan lancar”, ungkap Sinta.

Diana Setiyawati

$
0
0

bu_dian

Nama Lengkap:
Diana Setiyawati, M.HSc.Psy., Ph.D.

Email:
diana[at]ugm.ac.id

Homepage: http://diana-psy.staff.ugm.ac.id

KDM: Mixed-method Design Applied in Clinical and Health Psychology Research

$
0
0

Promovendus Club (PC) Program Doktor Ilmu Psikologi selenggarakan Kolokium Dua Mingguan (KDM) pada Jumat, 6 November 2020 secara daring.

Acara yang rutin diadakan setiap dua pekan kali ini mengangkat topik Mixed-method Design Applied in Clinical and Health Psychology Research: Introduction & Sharing of Experience dan menggandeng Andrian Liem Ph.D, peneliti Pasca doktoral University of Macau yang juga merupakan alumni Program Studi Psikologi Profesi Fakultas Psikologi UGM sebagai pembicara.

Pada pemaprannya, Andrian menyampaikan mengenai konsep dasar mengenai mixed method design serta contoh penelitian yang pernah dilakukan lakukan menggunakan metode tersebut. Mixed method merupakan penelitian yg menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif, “menggabungkan kekuatan dan kelebihan dari masing-masing agar bisa menutupi kekurangan dari masing-masing metode merupkan inti dari mixed method” ungkap Adrian.

Lebih lanjut, Adrian juga menyampaikan mengenai disetasinya yang meneliti pengobatan alternatif di Indonesia dengan judul A complementary and alternative medicine (CAM) study among clinical psychologist in Indonesia using mixed method design.

Pasca pemaran, acara yang dihadiri oleh 125 partisipan ini dilanjutkan dengan sesi diskusi yang dipandu oleh moderator.

Selain dilaksanakan melalui Zoom Meeting, KDM juga disiarka secara live melalui channel Youtube Doktor Ilmu Psikologi UGM.

Social Psychology Perspective on Understanding COVID-19

$
0
0

(6/11) Center for Indigenous and Cultural Psychology (CICP) Fakultas Psikologi UGM selenggarakan kuliah umum secara daring pada pukul pada pukul 13.00 – 15.00 WIB..

Acara dibagi dalam 3 sesi. Sesi pertama membahas mengenai Social Perception of Covid 19 Pandemic: Continuities and Changes, yang disampaikan oleh Dr. Wenty Marina Minza, S.Psi., M.A, salah satu dosen Fakultas Psikologi UGM. Pada pemaparannya, beliau menyampaikna mengenai pentingnya memahami persepsi sosial guna memahami pandemi yang terjadi di Indonesia. Adapun konsep yang digunakan untuk memahami pesepsi masyarakat terhadapa pandemi yakni, percieved threat risk perception and optimism. Disamping itu, dibahas juga megenai budaya kolektif dan sisi positif serta negatif dalam melihat pandemi saat ini.

Hal tersbut sejalan dengan pembahasan yang mengenai Prevention and Optimism oleh pemateri kedua, Prof. Dr. Faturochman, M.A, yang juga merupakan Dekan Fakultas Psikologi UGM.

Pada sesi ketiga, topik yang diangkat yaitu Making sense of the Covid-19 Pandemic Between Fear and Hope. Materi disampaikan oleh Luca Tateo, Ph.D, dari Dept. of Special Needs of Education, University of Oslo. Beliau menyampaikan, ketakutan (fear) dan harapan (hope) merupakan mekanisme dasar yang dimiliki manusia pada setiap peradaban, dan bagaimana manusia menghadapi ketidakpastian juga merupakan hal yang berkaita dengan situasi pandemi saat ini.

Acara yang dihadiri oleh 345 partisipan ini ditutup dengan sesi diskusi yang dipandu oleh moderator.

Pengen Ngobrol: A Human Centered-Approach in Tech Industry

$
0
0

(7/11) Peran ilmu psikologi dalam dunia teknologi saat ini menajdi semakin luas, diantaranya dalam tech industry atau umumnya lebih dikenal dengan dunia start up. Tech industry sendiri merupakan bidang bisnis yang memanfaatkan teknologi dan informasi yang menghasilkan produk digital hingga digital services. Berangkat pada fenomena ini, Pengen Ngobol Episode 6 kali ini mengangkat topik A Human Centered-Approach in Tech Industry.

Acara yang merupakan rangkaian kegiatan untuk menyambut Dies Natalis Fakultas Psikologi UGM ke-56 ini dihadiri oleh 60 partisipan, diantaranya para calon wisudawan periode November 2020. Fuad Hamsyah, S.Psi., M.Sc., selaku Sekertaris Prodi S1 Fakultas Psikologi UGM membuka acara dengan sambutan singkat yang kemudian dilanjutkan dengan paparan oleh narasumber.

Nur Zidny Ilmanafia, alumni Fakultas Psikologi UGM angkatan 2014 berkesempatan menjadi pembicara pada kesempatan ini. Zidny yang saat bekerja di bidang tech-industry sebagai UX Researcher di Jabar Digital Services menyampaikan, “Proses design itu sangat human centric, sehingga akan sangat menjadi nilai plus jika researcher memahami sudut pandang psikologi”. Psikologi memiliki kesempatan besar untuk berkontribusi pada bidang ini, khususnya proses mendesain produk digital.

Disamping itu, narasumber kedua Mohammad Rieza Rakhman, Consumer Engagement Associate Manager di Gojek yang juga merupakan alumni Fakultas Psikologi UGM turut membagikan pengalamannya selama bekerja di dunia start-up. Ilmu psikologi pun memiliki peran dalam dunia marketing yang ia tekuni saat ini, “Dulu memetakan consumer hanya berdasakan pendapatan, namun sekarang banyak dipetakan berdasarkan psikografik, needsnya bagaimana, pola perilakunya bagaimana” tambah Rieza.

Melalui acara ini, diharapkan para peserta dapat memperoleh perspektif baru mengenai karir di dunia tech-industry.


International Guest Lecture Series: Hallucination on Demand

$
0
0

(13/11) Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada selenggarakan International Guest Lecture Series yang keenam, dengan mengangkat topik Hallucination on Demand: Using Lab-Induced Hallucinations and Illusions to Study Visual Hallucinations.

Sebastian Rogers, Ph.D, dari Future Minds Lab – University of New South Wales berkesempatan menjadi pembicara pada sesi kali ini. Ia menyampaikan mengenai konsep dan ilusi, illusion is involuntary false perception in the absence if appropriate external stimulation of the corresponding sensory organ. Lebih lanjut, Sebastian membahas mengenai visual ilusi dan contoh riset yang dilakukan di Future Minds Lab, yang umumnya dilakukan dengan menggunakan alat ukur fisiologis.

Acara yang dihadiri oleh 60 partisipan mahasiswa, dosen dan umum ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting pada pukul 07.30 – 09.10 WIB.

Pasca pemaparan, acara ditutup dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh moderator, Galang Lufityanto, M.Psi, Ph.D yang merupakan salah satu dosen di Fakultas Psikologi UGM.

International Guest Lecture Series: Why Are We Smart?

$
0
0

Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada selenggarakan International Guest Lecture Series yang ketujuh pada Jumat, 13 November 2020 pukul 13.30 – 15.00 WIB secara daring melalui Zoom Meeting. Acara dihadiri oleh 95 partispan mahasiswa, dosen dan umum.

Adapun topik bahasan pada seri kuliah umum kali ini Why Are We Smart? Insight from Cognitive and Developmental Science.

Stella Christie, Ph.D yang merupakan Research Chair di Tsinghua Laboratory if Brain and Intelligence (THBI) berkesempatan menjadi pembicara pada sesi. Ia menyampaikan bahwa manusia memiliki pengetahuan bawaan sejak usia awal perkembangan (infant), diantaranya pengetahuan mengenai object, mumber, agents, place, shapes. Namun, hal yang sama ditemukan juga pada primata seperti bonobo dan simpanse. Akan tetapi yang membedakan manusia dan hewan lain adalah mekanisme belajar dan tools yang dimiliki oleh manusia, diantaranya bahasa. Bahasa merupakan sarana yang dimiliki oleh manusia dan berkontribusi dalam proses berpikir dan membuat perbadingan.

Disamping itu, melalui bahasa dan komunikasi sejak usia dini dengan anak-anak akan meningkatkan kemampuan kognitifnya. Lebih lanjut Stella menyampaikan, “Membacakan cerita dan berbicara dengan anak merupakan salah satu cara yang baik gua meningkatkan kemampuan kognitif anak”. Karena dengn berkomunikasi, anak aka memperoleh data yang dapat melakukan perbandingan. Dimana perbandingan tersebut merupakan metode yang baik untuk belajar.

Pasca pemaparan, acara ditutup dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh moderator, Sutarimah Ampuni, S.Psi., M.Si. yang juga merupakan salah satu dosen di Fakultas Psikologi UGM.

KDM: Stigma and Discrimination During COVID-19

$
0
0

Promovendus Club (PC) Program Doktor Ilmu Psikologi kembali selenggarakan Kolokium Dua Mingguan (KDM) secara daring pada Jumat, 20 November 2020.

Ciptasari Prabawanti Ph.D yang saat ini menjabat sebagai Rektor Universitas Cokroaminoto Yogyakarta dan sekaligus Dosen di Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan ini, bekesempatan menjadi narasumber pada sesi KDM kali ini.

Adapun topik yang diangkat yaitu, Addressing and Mitigating Related-COVID-19 Stigma and Discrimination.

Acara dibuka dengan sambutan singkat dari Nida Ul Hasanat, M.Si selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan dan Rahmat Hidayat, S.Psi., M.Sc., Ph.D. selaku Ketua Prodi Doktor Ilmu Psikologi.

Pada pembahasa materi, Ciptasari menyampaikan mengenai gambaran umum proses terjadinya pembetukan stigma mengenai COVID-19 pada masyarkat Indonesia. “Karena penyakit ini relatif baru, hal ini menjadi diluar kontrol. Orang cenderung takut dengan sesuatu yang baru dan tidak biasa, sehingga COVID-19 pun menjadi hal yang menimbulkan ketakutan” ujarnya.

Lebih lanjut, narasumber juga menjelaskan mengenai perancangan intervensi dalam mengatasi permasalah stigma terhadap pasien COVID-19, baik yang masih dalam perawatan maupun sudah sembuh. Menurutnya, dalam merancang intervensi, penting untuk mengelompokkan populasi, menentukan strategi dan tujuan dari intervensi.

Acara yang dihari oleh 40 partisipan yang berasal dari kalangan umum dan civitas akademika UGM ini ditutup dengan sesi diskusi yang dipandu oleh moderator.

Webinar Cognitive Behavioral Therapy: Basic for Online Counseling oleh CPMH

$
0
0

Kondisi pademi saat ini memiliki dampak secara langsung terhadap cara orang berkomunikasi, tidak terkecuali komunikasi yang dilakukan pada proses konseling maupun terapi psikologi di Indonesia. Berdasarkan hal ini, Center for Public Mental Health (CPMH) Fakultas Psikologi UGM selenggarakan webinar bertajuk Cognitive Behavioral Therapy: Basic for Online Counseling secara daring pada Jumat, 20 November 2020.

Acara yang dihadiri oleh 210 psikolog dan psikiater ini, bertujuan untuk memberikan gambaran lebih detail mengenai praktik terapi secara secara daring, khususnya Cognitive Behavioral Therapy (CBT).

Pada sesi kali ini, CPMH menggandeng Prof. Theo Bouman (Professor of Clinical Psychology University of Groningen, Belanda) dan Prof. Sako Visser (Professor of Health Care Psychology, University of Amsterdam, Belanda) sebagai narasumber.

Acara dimulai dengan sambutan Prof. Kwartarini Wahyu Yuniarti, MMedSc., Ph.D. selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Dr. Diana Setyawati, M.HSc., Psikolog selaku ketua CPMH.

Sesi dimulai dengan penjelasan singkat mengenai konsep CBT dan langkah yang dipersiapkan untuk terapi daring, seperti asesmen dan intervensi. Menurut narasumber, CBT dapat dilakukan pada klien dengan berbagai latar berlakang usia, kecerdasan dan status sosial ekonomi.

Lebih lanjut, narasumber juga menyampaikan CBT secara digital dapat dilakukan melalui telepon, WhatsApp Messenger, video session (Facetime, Zoom) dan platform resmi lainnya.

Selain sesi materi, acara juga disertai dengan sesi roleplay oleh kedua narasumber guna memberikan gambaran mengenai proses terapi online dengan beberapa skenario terapi yang telah disiapkan.

Acara ditutup dengan sesi diskusi yang dipandu oleh Dr. Diana Setyawati, M.HSc., Psikolog yang juga berpera sebagai moderator.

Fakultas Psikologi Meluluskan 52 Sarjana

$
0
0

Rabu (25/11) Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada kembali menyelenggarakan secara daring Pelapasan Wisudawan/Wisudawati Program Studi Sarjana Periode I Tahun Akademik 2020/2021. Acara ini diikuti sejumlah 52 sarjana yang terdiri dari 46 mahasiswa Progam Sarjana Psikologi, dan 6 mahasiswa International Undergraduate Program dengan didampingi orang tua.

Jumlah lulusan yang berpredikat cumlaude dari Program Sarjana Psikologi sebanyak 46 orang, mereka adalah Monica Mega Purnamasari, Maria Gracia Amara Pawitra, Sylvana Yulianti, Alfinurin Istiqomah, Sesty Arum Pangayuninggalih, Sifa Fardhiana, Alita Putri Jasmin Patriani, Elisabeth Vina Novenandari, Atri Rahma Citra, Tengku Rafichea, Hana Safira Arivianti, Gilda Thiefanee Lystianingtyas Alfani Putri, Rayi Tinitah, Faizatur Rachmadanti, Rahmayanti, Firjaun Jannatan, Dwi Astuti Barokah, Natasha Valentina, Adika El Nino, Kurnia Mar’atul Muslimah, Reswara Dyah Prastuty, Adella Savira dan Vina Nur Azizah.

Dari International Undergraduate Program terdapat 3 orang berpredikat cumlaude, mereka adalah Arifa Widyasari, Larasati Indah Sukma Putri dan Karina Kusuma Ratih.

Pada periode kali ini Monica Mega Purnamasari tampil sebagai peraih indeks prestasi kumulatif tertinggi yakni 3.84. Sylvana Yulianti sebagai wisudawan dengan waktu studi tercepat yaitu 3 tahun 2 bulan 9 hari. Sedangkan Maria Gracia Amara Pawitra sebagai wisudawan termuda yang berhasil lulus dengan usia 21 tahun 2 bulan 8 hari.

Lulusan International Undergraduate Program, peraih indeks prestasi kumulatif tertinggi adalah Arifa Widyasari dengan IPK 3,71 sekaligus menjadi lulusan termuda yaitu 22 tahun 0 bulan 24 hari. Sedangkan, Karina Kusuma Ratih menjadi lulusan tercepat. Ia berhasil lulus dalam waktu 3 tahun 11 bulan 27 hari. Selamat dan sukses!

CPMH Lakukan Advokasi Revolusi Kesehatan Jiwa Melalui Twitter

$
0
0

Kamis (19/11), Center for Public Mental Health (CPMH) Universitas Gadjah Mada menjadi salah satu narasumber dalam acara advokasi kesehatan mental internasional yang diprakarsai oleh Sally Spencer Thomas dari New York secara daring. Acara ini bertajuk “Why We Need a Global Mental Health Revolution Now!: Transformative Changes at The Intersection of Mental Health and Social Justice”. Diana Setiyawati, M.HSc.Psy., Ph.D. selaku direktur CPMH menjadi narasumber pada acara ini bersama dengan pakar kesahatan jiwa lainnya di antaranya Sarah Gaer, Eduardo Vega, Ysabel Garcia dan perwakilan dari Youth Mental Health Canada.

#ElevateTheConvo merupakan tagar yang digunakan pada kegiatan yang diselenggarakan melalui media sosial twitter ini. Acara ini bertujuan untuk mengetahui kesadaran masyarakat sekaligus melakukan advokasi terkait isu kesehatan jiwa di seluruh penjuru dunia. Selain itu acara ini juga memiliki tujuan untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya revolusi kesehatan jiwa pada masyarakat.

Berbeda dengan advokasi yang dilakukan pada umumnya, advokasi kesehatan mental ini dilakukan secara daring melalui media sosial Twitter. Pada kegiatan ini setiap narasumber memberikan jawaban terkait pertanyaan seputar isu kesehatan mental yang telah dipersiapkan sebelumnya. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini dikemas dengan singkat, padat dan jelas, dengan maksimal 180 karakter tiap jawaban disertai dengan gambar penjelas ataupun tautan yang menjadi rujukan dari jawaban yang diberikan.

Setelah selesai memberikan jawaban dan saling merespon cuitan, narasumber akan melihat respon pengguna twitter sehari kemudian untuk dapat mengukur dampak yang berhasil diciptakan melalui kegiatan ini.

Sesuai dengan topiknya, pesan yang ingin disampaikan melalui acara ini adalah untuk memberikan pemahaman bahwa kesehatan jiwa merupakan tanggung jawab setiap orang. Melalui pelatihan dan pendampingan komunitas diharapkan dapat menciptakan dukungan yang lebih baik untuk mengatasi berbagai permasalahan kesehatan jiwa yang dapat ditimbulkan salah satu yang sering terjadi adalah bunuh diri. Oleh karena hal tersebut, diperlukan adanya gerakan revolusi kesehatan jiwa dimana seluruh elemen masyarakat paham dan terlibat secara penuh untuk mendukung dan berpartisipasi.

“Alhamdulillah dari sini saya jadi tahu bahwa apa-apa yang selama ini diyakini dan diperjuangkan CPMH adalah right on track. Sesuai dengan yang dipikirkan orang-orang dari belahan bumi lain”, ungkap Diana.

Kuliah Umum: Anak Internet dan Gadget, oleh CPMH

$
0
0

Gadget sudah menjadi bagian dari kehidupan saat ini, utamanya di era pandemi COVID-19. Pola interaksi dan komunikasi yang terbatas secara daring, secara tidak langsung membuat perangkat teknologi seperti smart phone, tablet dan laptop dengan koneksi internetnya menjadi kebutuhan bagi kita untuk bekerja, sekolah atau sekedar berkomunikasi.

Mengacu pada hal tersebut, Jumat (27/11) Center for Public Mental Health (CPMH) Fakultas Psikologi UGM selenggarakan kuliah umum secara daring. Mengangkat topik Anak, Internet dan Gadget, diharapkan acara ini mampu memberikan gambaran mengenai efek dari penggunaan gadget serta bagaimana untuk menggunakan internet secara sehat.

Acara yang dihadiri oleh mahasiswa dan khalayak umum kali ini kembali menggandeng Nurul Kusuma Hidayati, M.Psi., Psikolog dan Wirdatul Anisa, M.Psi., Psikolog sebagai narasumber.

Pada pemarannya, narasumber menyampaikan bahwa dalam keluarga, terkadang internet dan gadget dapat menjadi batas bagi anggota keluarga dalam berkomunikasi. Misalnya orang tua yang sibuk berkomunikasi di WhatsApp atau anak-anak yang ketagihan bermain game. Disamping itu, internet juga dapat menjadi tempat bagi anak untuk mengakses pornografi atau bahkan tempat terjadinya bullying.

Namun, apabila digunakan dengan benar internet dan gadget dapat menjadi sarana belajar dan ilmu pengetahuan serta mengasah kreativitas dan kemampuan interaksi.

Oleh karenanya, “Komunikasi yang terbuka dalam keluarga menjadi kunci bagi orang tua untuk memantau apa yang dipelajari anak melalui gadgetnya”, ungkap Nurul Kusuma Hidayati, M.Psi., Psikolog.

Setelah pemaparan, acara ditutup dengan sesi tanya jawab dengan narasumber yang dipandu oleh moderator.


Jejak Delapan Tiga Sebuah Buku Unik Mengenai Psikologi Indonesia

$
0
0

Menyambut ulang tahun Fakultas Pskologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang ke-56 yang akan diperingati tanggal 8 Januari 2021, sebuah buku berjudul “Jejak Delapan Tiga: Perjalanan Hidup Satu Angkatan Psikologi UGM” diterbitkan oleh Penerbit Abisheka Dipantara Yogyakarta.

Buku setebal 536 halaman ini yang disertai dengan kata pengantar Prof. Koentjoro, Ketua Dewan Guru Besar UGM yang juga adalah tenaga pengajar di Fakultas Psikologi UGM berisi 54 tulisan dari mereka yang pernah mengenyam pendidikan di Fakultas Psikologi UGM.

Buku ini ditulis oleh 50 orang yang masuk bersama-sama di tahun 1983 dari lebih dari 100 orang secara keseluruhan per angkatan. Ketika itu di Indonesia hanya ada tiga universitas saja yang memiliki Fakultas Psikologi yaitu Universitas Indonesia Jakarta, Universitas Padjadjaran Bandung dan UGM Yogyakarta. Di tahun tersebut Universitas Airlangga Surabaya membuka program studi Psikologi untuk pertama kalinya namun masih sebagai bagian dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Di tahun 2020 perkembangan psikologi di Indonesia sudah pesat dengan adanya 128 perguruan tinggi di seluruh Indonesia yang memiliki Fakultas Psikologi dengan Jawa Timur memiliki jumlah yang terbanyak.

Namun di tengah kemajuan tersebut masih sering timbul pertanyaaan “Apa sih yang dilakukan oleh sarjana psikologi atau psikolog itu ketika bekerja? Pekerjaan apa saja yang bisa mereka tekuni?”

Buku ini memberikan perspektif unik karena pertama yang menulis adalah mereka yang masuk bersama-sama di tahun 1983, dan sekarang di tahun 2020, 38 tahun setelah menjadi mahasiswa pertama kalinya, sebagian besar di antara mereka sudah mendekati masa pensiun.

Itu berarti mereka sudah menjalani kehidupan dan menerapkan psikologi yang mereka pelajari di universitas baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam pekerjaan mereka.

Sudah banyak buku mengenai psikologi yang diterbitkan di Indonesia namun kebanyakan adalah tentang hal-hal yang berkenaan dengan keilmuan dalam arti buku-buku yang perlu dijadikan pegangan dalam pembelajaran psikologi.

Buku Jejak Delapan Tiga: Perjalanan Hidup Satu Angkatan Psikologi UGM ini menampilkan cerita yang sangat berbeda. Ini disebabkan karena yang diungkap adalah pengalaman nyata yang dialami oleh para penulisnya di bidang mereka masing-masing.

Sebagian bekerja sebagai tenaga pengajar di perguruan tinggi yang tersebar di seluruh Indonesia, dari Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Surabaya sampai Medan.  Dua di antaranya sudah menjadi profesor Yayi Suryo Prabandari dan Yusti Probowati. Enam lainnya menyandang gelar Doktor dari berbagai universitas di dalam dan luar negeri. Semuanya perempuan, jumlah mayoritas mahasiswa fakultas psikologi pada umumya.

Yang lain bekerja di berbagai perusahaan terkemuka di Indonesia di antaranya Bank Mandiri, BRI, Pertamina dan lembaga pemerintah seperti LIPI dan Kementerian Tenaga Kerja.

Ada yang bergerak di bidang yang mungkin sama sekali dianggap tidak bersinggungan dengan psikologi seperti jurnalisme dan multilevel marketing. Namun psikologi adalah ilmu mengenai perilaku manusia, sehingga di mana ada keterlibatan manusia di dalamnya, psikologi bisa memberi peranan.

Dan inilah yang digambarkan dengan rinci dalam buku Jejak Delapan Tiga yang diharapkan bisa memberi gambaran lebih nyata mengenai apa saja yang bisa dilakukan oleh sarjana psikologi dan psikolog di Indonesia.

Buku ini dijual untuk umum. Rp 75.000 (di luar ongkos kirim). Pemesanan bisa dilakukan lewat tautan ini: https://bit.ly/BukuJejakDelapanTiga

Informasi lebih lanjut, hubungi : L. Sastra Wijaya M: +61 424 599 978. Email: sastrawijaya@yahoo.co.uk

Edukapsi #2: Mindfulness – Tetap Tenang di Masa Bergelombang

$
0
0

Sabtu (5/12) Keluarga Alumni Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (KAPSIGAMA) selenggarakan webinar Edukapsi yang kedua. Adapun acara ini merupakan rangkaian kegiatan dalam memperangati dies natalis Fakultas Psikologi UGM ke-56. Adapun Edukapsi sendiri merupakan salah satu program kerja KAPSIGAMA untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan bagi para alumni.

Mengangkat tema mindfulness, acara yang dihadiri oleh 110 alumni kali ini menggandeng Adjie Santosoputo, alumni Fakultas Psikologi UGM ’02 yang merupakan praktisi mindfulness sebagai pembicara.

Acara dibuka dengan sambutan singkat dari Prabaswara Dewi selaku ketua KAPSIGAMA 2020 dan Prof. Kwartarini Wahyu Yuniarti, MMedSc., Ph.D. selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat.

Lebih lanjut Prof. Kwartarini Wahyu Yuniarti, MMedSc., Ph.D., mengharapkan kegiatan ini dapat menjadi sarana untuk selalu berbagi dan belajar bagi para alumni.

Pasca sambutan, acara dilanjutkan dengan sesi sharing oleh pembicara. Secara garis besar, Adjie Santosoputo menyampaikan mengenai konsep dan definisi mindfulness serta bagaimana untuk menjalani hidup dengan bahagia ditengah masa pandemi yang situasinya ‘bergelombang’ ini.

Menurut Adjie, kesibukan yang dialami orang-orang saat ini membuat kondisi fisik dan mental menjadi lelah. Tidak sedikit yang mengatasi perasaan atau emosi yang kurang nyaman dengan melampiaskan, mengalihkan atau reframing. Namun, salah satu cara untuk menghadapi emosi tersebut bisa dengan praktik mindfulness. “Mengamati segala bentuk pikiran yang datang, guna melatih pikiran dari dog mind yang impulsif menjadi lion mind yang lebih tenang” tambahnya.

Lebih lajut narasumber menyampaikan bahwa mindfulness bukanlah obat, akan tetapi kemampuan yang terus harus diasah, agar ketika mengalami kejadian tidak menyenangkan mental kita kan lebih siap. “Bukan menyembuhkan supaya tidak merasakan itu lagi, karena mindfulness adalah daily practice” ujar Adjie.

Selain sesi sharing dan tanya jawab yang dipandu oleh moderator Moordiningsih (alumni Fakultas Psikologi angkatan ’92), di penghujung acara juga disertai dengan sesi praktik yang dipandu langsung oleh narasumber.

Kursus Metode Eksperimen Dasar oleh Lab MBB

$
0
0

Laboratorium Mind, Brain and Behavior (Lab MBB) Fakultas Psikologi UGM selenggarkan kursus Metode Eksperimen Dasar secara daring. Acara yang diagendakana selama 4 ini, sesi pertama dibuka pada hari Senin, 7 Desember 2020 dan akan ditutup pada 10 Desember 2020 mendatang.

Adapun jumlah peserta yang mendaftar untuk mengikuti kursus yaitu 160 orang dengan mayoritas berdomisili di DKI Jakarta dan DIY, dan latar belakang kalangan akademisi, baik mahasiswa S1-S3, dosen PTN dan PTS, serta pegawai dari instansi negeri dan swasta.

Kegiatan dibuka dengan sambutan singkat dari Prof. Kwartarini Wahyu Yuniarti, MMedSc., Ph.D., Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat selaku perwakilan dari dekanat. Tidak lupa beliau menyampaikan terima kasih kepada Lab MBB dan Prodi S3 atas terselenggaranya acara ini.

Disamping itu, Galang Lufityanto, M.Psi, Ph.D selaku ketua Lab MBB juga turut memberikan sambutan. Beliau menyampaikan sekilas pandang mengenai agenda kegiatan untuk 3 hari mendatang, dimana selain sesi pemaparan materi dari narasumber, pada hari ketiga dan keempat peserta yang telah mendaftar akan dibagi dalam kelompok-kelompok kecil untuk praktik penyusunan desain dan analisis data penelitian eksperimen.

Pasca sambutan, kegiatan masuk pada sesi pertama, dimana Prof. Dr. Thomas Dicky Hastjarjo selaku narasumber menyampaikan materi mengenai konsep dan prinsip dasar dalam penelitian eksperimen. Lebih lanjut beliau menyampaikan pengenalan metode dan prinsip dasar eksperimen, kelebihan dan kekurangan metode eksperimen, hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam melakukan metode eksperimen serta mental set seorang peneliti eksperimen, dimana penting untuk selalu kritis dalam proses maupun selama mengolah data hasil penelitian. Beliau juga menekankan, bahwa hubungan kausalitas merupakan kunci dari penelitian ekspeimen, dimana ‘akibat’ benar-benar dihasilkan dari manipulasi atau perlakuan yang diberikan oleh peneliti.

Setelah sesi pertama pada pukul 13.30 – 15.00 WIB, kegitan dilanjutkan ke sesi kedua pada pukul 15.30 – 17.00 WIB dengan topik materi Variabel Penetian, Variabel Penelitian dan Kontrol Varibel Pencemar yang disampaikan oleh Galang Lufityanto, M.Psi, Ph.D. Beliau menyampaikan mengenai konsep dari variabel, pentingnya definisi operasional dalam penelitian eksperimen, penskalaan dalam pengukuran, konsep reliabilitas dalam eskperimen serta macam-macam variabel pencemar. Disamping itu, beliau juga memberikan contoh aplikatif mengenai konsep kausalitas dalam penelitian eksperimen.

Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan dari sharing pengalaman oleh pemateri, sehingga para peserta bisa menangkap pengetahuan yang berisfat implisit dan eksplisit, guna menjadi ekspert dalam penelitian eksperimen.

CLSD Selenggarakan Kursus Metode Penelitian Naratif

$
0
0

Center for Lifespan and Development (CLSD) Fakultas Psikologi UGM selenggarakan kursus metode penelitian naratif. Pelatihan berlangsung selama dua hari, dimulai pada Jumat, 4 Desember sampai dengan Sabtu, 5 Desember 2020.

Diikuti oleh 60 partisipan dari kalangan akademisi dengan mayoritas mahasiswa S3 Fakultas Psikologi UGM dan umum, materi pada hari pertama dibuka dengan topik Sejarah dan Perkembangan Penelitian Naratif oleh Edilburga Wulan Saptandari, M.Psi., Ph.D., Psikolog pada pukul 08.00 – 09.00 WIB.

Selanjutnya materi mengenai Teori dan Desain Penelitian Naratif serta Metode dan Praktik Pengumpulan data Naratif disampaikan oleh narasumber kedua, Made Diah Lestari, Ph.D (Cand) yang dibagi dalam dua sesi, yakni pukul 09.00 – 11.00 WIB dan 13.00 – 15.00 WIB. Pada pemaparannya beliau menyampaikan mengenai beragam pendekatan dalam penelitian naratif, diantaranya personal experience, construct identities, story-telling, dan pendekatan yang melihat social situations.

Lebih lanjut pada sesi materi kedua mengenai teknik pengumpulan data, Made meyampaikan bahwa biografi, diary dan foto bisa mejadi data yang dapat digunakan dalam penelitian naratif, “misalnya foto dan diary partisipan dapat digunakan untuk penelitian mengenai eating disorder dengan dupadukan dengan wawancara” ujarnya. Menurutnya, karena penelitain naratif berada dalam payung penelitian kualitatif, maka kunci pentingnya adalah kedalaman data, bukan juamlah responden.

Selanjutnya pada pelatihan hari kedua, Sabtu, 5 Desmber 2020, acara dibuka dengan materi mengenai Beragam Pendekatan dan Praktik Analisis Naratif serta Penyajian Hasil Penelitian Naratif oleh Dr. Bagus Takwin, M.Hum yang merupakan dosen di Fakultas Psikologi Universitas Indnesia. Secara garis besar beliau menyampaikan mengenai konsep analisis naratif, dimana berdasarkan paradigma interpretatif, fokus dari analisis naratif adalah untuk memahami bagaimana individu menafsirkan pengalaman hidup sehari-hari mereka.

Pasca materi sesi kelima dan enam oleh Dr. Bagus Takwin, M.Hum, acara dilanjutkan dengan sharing dan presentasi rancangan penelitian naratif yang dipandu oleh Elga Adriana, S.Psi., M.Ed., Ph.D. Beliau membuka dengan paparan singkat mengenai contoh narasi yang dilakukan dalam penelitian disertasinya menegnai pendidikan inklusi.

Diikuti oleh presentasi contoh rancangan penelitian naratif yang disampaikan beberapa peserta, sesi pelatihan kali ini berakhir pada pukul 17.00 WIB, ditutup dengan closing statement oleh Rahmat Hidayat, S.Psi., M.Sc., Ph.D. selaku Ketua Prodi Doktor Ilmu Psikologi.

KDM: Bridging The Gap between Disaster Management Research & Practice through Applied Psychological Research

$
0
0

Jumat (4/12) Promovendus Club (PC) Program Doktor Ilmu Psikologi kembali selenggarakan Kolokium Dua Mingguan (KDM) secara daring.

Dibuka dengan sambutan singkat oleh Rahmat Hidayat, S.Psi., M.Sc., Ph.D. selaku Ketua Prodi Doktor Ilmu Psikologi, acara dihadiri oleh 35 partisipan ini juga disiarkan live melalui channel Youtube Doktor Ilmu Psikologi UGM, dimulai pada pukul 13.30 – 15.00 WIB.

Narasumber pada sesi KDM kali ini yaitu Pradytia Putri Pertiwi, Ph.D, alumni dari Fakultas Psikologi UGM dan University of Sydney. Saat ini Pradytia merupakan Programme and Partnership Development Manager di Arbeiter Samariter Bund, NGO Jerman yang bergerak di bidang empowerment, civil protection dan social werfare service.

Pada pemaparannya, narasumber menyampaikan mengenai topik Bridging The Gap between Disaster Management Research & Practice through Applied Psychological Research, penelitian yang ia lakukan saat menempuh studi S3.

Beliau menyebutkan bahwa disaster atau bencana merupakan isu yang penting, khususnya di Indonesia karena memang adanya potensi nyata dari bencana itu sendiri (bencana alam), serta penting untuk melakukan pencegahan (prevention) dan siap siaga akan hal ini. Disinilah psikologi memiliki peranan yang penting, karena manusia merupakan bagian dari bencana, baik sebagai korban atau orang yang mungkin menyebabkan bencana itu sendiri.

Lebih lanjut, beliau menjelaskan mengenai bagaimana merespon permasalahan yang ada di masyarakat dari sudut pandang peneliti dan praktisi. Karena sebelumnya terdapat gap anatara peneliti dan praktisi, dimana keduanya memiliki pendekatan yang berbeda. Misalnya, praktisi yang berada di pemerintahan atau NGO, umumnya lebih berfokus pada solusi praktis yang memilki dampak positif pada masyarakt, sedangkan peneliti lebih berfokus pada kontribusinya bagi ilmu pengetahuan secara luas. Namun, saat ini permasalah tersebut sudah mulai teratasi, dimana sudah semakin banyak penelitian kolaborasi anatara pemerintah atau NGO dengan akademisi dari universitas-universitas.

Selain itu, Pradytia juga menjelaskan secara singkat penelitian psikologi di bidang kebencanaan menggunakan multi-method research in inclusive disaster studies, yang merupakan disertasinya saat menempuk studi doktor.

Pasca pemaparan, acara ditutu dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh moderator.

Viewing all 1332 articles
Browse latest View live