Quantcast
Channel: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada
Viewing all 1349 articles
Browse latest View live

Mahasiswa Psikologi Raih Terbaik 4 dalam Ajang Pemilihan Duta Bahasa DIY 2019

$
0
0

Evinda Nur Rohmah, mahasiswa Fakultas Psikologi UGM, berhasil meraih Terbaik 4 dalam dalam ajang Pemilihan Duta Bahasa Daerah Istimewa Yogyakarta 2019. Evinda dan 29  finalis lainnya dinobatkan sebagai Duta Bahasa DIY pada 19 Juli 2019 lalu.

Ajang Pemilihan Duta Bahasa DIY ini merupakan acara tahunan yang digelar oleh Badan Bahasa Kemendikbud guna mengampanyekan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, sekaligus menjaga kelestarian bahasa pemersatu bangsa. Hal tersebut sejalan dengan slogan yang diusung oleh Duta Bahasa yakni “Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, dan Kuasai Bahasa Asing”.

Lebih lanjut, Kepala Balai Bahasa, Drs. Pardi, M.Hum. dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini tidak semata-mata mengenai penilaian secara fisik, tetapi penilaian secara komprehensif tentang kemampuan berkomunikasi; berbahasa Indonesia, daerah, dan asing, serta kemampuan mental dalam menghadapi peserta yang lebih unggul.

Dalam ajang ini,terdapat beberapa rangkaian seleksi yang cukup ketat, diantaranya seleksi berkas administrasi, audisi umum dan UKBI untuk menentukan 30 besar, pembekalan, penampilan bakat, penjurian utama, dan terakhir malam final sekaligus malam penobatan Duta Bahasa. Peserta yang mengikuti ajang ini pun berasal dari bermacam-macam latar belakang jurusan dan perguruan tinggi yang beragam.

Pada ajang ini program kerja yang diusung Evinda berjudul “Literasi Jalanan” dengan dua program utama yakni Pustaka Berjalan dan Agen Literasi Mengajar. Dalam tahap penampilan bakat Evinda membawakan tarian Oglek yang berasal dari Kulon Progo. Tahap demi tahap telah dilalui hingga akhirnya Evinda berhasil mendapat predikat Terbaik ke-4 dalam ajang ini. Meski belum terpilih untuk mewakili DIY dalam Duta Bahasa Nasional 2019, Evinda mengaku sangat bersyukur dan merasa beruntung dapat mengikuti kegiatan Pemilihan Duta Bahasa tersebut hingga akhir rangkaian.


Winnie Raih Juara 2 Lomba Esai Nasional PYNESCO 2019

$
0
0

Pada 9 September 2019 lalu, Winnie, mahasiswa Fakultas Psikologi UGM mengikuti ajang Psychology UNNES Smart Competition (PYNESCO) di Universitas Negeri Semarang. Lomba esai nasional yang merupakan salah satu rangkaian acara dari PYNESCO. Lomba esai nasional ini mengusung tema “Sehat Mental di Era Revolusi Industri 4.0”.

Perlombaan esai ini terdiri atas 2 tahap seleksi, yaitu seleksi naskah esai secara daring dan babak presentasi yang hanya diikuti oleh 10 besar finalis. Winnie mengupas tema yang diusung dengan menuliskan esai ilmiah berjudul “Pengembangan Rasa Syukur (gratitude) dengan Menulis (Journal Writing)”. Esai ini mengulas suatu positive mental state yang dengan sederhana mampu mendasari dan memperkuat fondasi kesehatan mental manusia, terutama di era modern yang semakin riuh dinamikanya. Dalam hal ini, gratitude menjadi topik utama yang disorot oleh Winnie. Melalui karya tulis ini pula, Winnie menawarkan suatu langkah praktis dalam mengembangkan gratitude itu sendiri—yaitu dengan melakukan journal writing.

Menurut Winnie dalam proses menuliskan karya tulis ini, ia pun semakin sadar akan pentingnya aspek gratitude—yang sebenarnya sangat krusial, namun cukup sering disepelekan. Dengan mengetahui dan mengeksplorasi bahwa ternyata terdapat langkah yang praktikal dalam mengembangkan aspek tersebut, diharapkan bahwa penerapannya dapat menjadi semakin nyata.

Setelah esai yang ditulis Winnie mampu melampaui tahap seleksi nasional yang dilakukan secara daring, Winnie berhasil maju ke babak presentasi, dan akhirnya mampu membuatnya berhasil mengharumkan nama Fakultas Psikologi UGM dengan membawa pulang gelar juara 2.

Fakultas Psikologi Raih Juara 1 dalam Ajang SINATION

$
0
0

Sabtu (7/9), Renesa Balqis dan Siti Afifa Choirunissah, dua mahasiswa Fakultas Psikologi UGM mengikuti ajang SINATION (Business Plan Competition). Ajang ini merupakan ajang perlombaan ide bisnis yang bertajuk Take Your Chances in Innovation and Creativity for Industrial Revolution 4.0. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis (HIMASETA) Fakultas Agribisnis Universitas Jember, dalam rangka menyambut peran entrepreneur muda dalam revolusi industri 4.0.

Seleksi dalam perlombaan ini terdiri dari dua tahapan. Tahap pertama seleksi berupa pengumpulan proposal bisnis untuk menentukan 10 besar finalis dan tahapan kedua yaitu presentasi terbuka serta expo yang terdiri dari berbagai stan produk tiap finalis.

Ide bisnis yang dibawakan oleh Renesa dan Afifa adalah Fysi Watch berupa jam tangan bertenaga solar surya yang terbuat dari kulit jagung dan ampas tebu. Fysi Watch berusaha untuk menjadi pelopor produk eco-lifestyle dan berupaya memberdayakan tenaga kerja dalam rangka mempersiapkan bonus demografi dan bersaing dalam revolusi industri 4.0. “Sebagai pelopor, kami melihat peluang pemanfaatan lingkungan sekitar khususnya kulit jagung dan ampas tebu tersebut, karena walau dengan langkah kecil, hal itu tetap memberikan arti dan turut serta dalam pemberdayaan lingkungan yang berkelanjutan”, ungkap Afifa.

Dengan ide tersebut, tim Psikologi UGM berhasil lolos ke tahapan selanjutnya, yakni presentasi terbuka dan expo. “Pada tahap kedua kami diminta untuk mempersiapkan materi presentasi, poster, brosur, prototype dan dekorasi stan untuk expo” ujar Renesa. Pada akhir tahap kedua, diumumkan pemenang dari kompetisi ini. Tim Fysi Watch berhasil meraih Juara 1 menambah lagi daftar mahasiswa yang berhasil menorehkan prestasi di ajang perlombaan nasional.

Michael Kembali Raih 2 Gelar di Perlombaan Tenis Nasional

$
0
0

Pada turnamen tingkat nasional “Universitas Indonesia Tennis Cup 2019”, Michael Robert Alvianto Tanoso sebagai satu-satunya mahasiswa yang mewakili UGM dalam pertandingan tersebut kembali berhasil membawa pulang prestasi yang cukup membanggakan. Pertandingan ini diselenggarakan oleh Universitas Indonesia dan dipertandingkan di Cilandak, Jakarta Selatan. Michael berhasil meraih juara pada dua nomor, yakni Runner-up  pada nomor Tunggal Putra dan Semifinalis pada nomor Ganda Putra.

Universitas Indonesia Tennis Cup 2019 merupakan kompetisi tenis lapangan tingkat nasional antar mahasiswa yang diselenggarakan secara terbuka bagi semua mahasiswa di Indonesia. Pada tahun ini, pertandingan dijadwalkan berlangsung selama tiga hari pada tanggal 6-8 September 2019 dan dilaksanakan di Lapangan Tenis Kesatrian Marinir Hartono, Cilandak. Kegiatan tersebut diikuti oleh berbagai universitas dari berbagai daerah di Indonesia. Pada pertandingan kali ini, terdapat 4 nomor yang dikompetisikan, yakni Tunggal Putra, Tunggal Putri, Ganda Putra, dan Ganda Campuran.

Unit Kegiatan Mahasiswa Tenis Lapangan UGM pada pertandingan kali ini hanya mengirimkan satu atlit yaitu Michael Robert Alvianto Tanoso, mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2018. Michael ikut berlaga pada dua nomor yakni Tunggal Putra, dan Ganda Putra dimana Michael berpasangan dengan salah satu mahasiswa UI bernama Yarynara Suharyadi.

Pada nomor Tunggal Putra, Michael dihadapkan dengan pemain-pemain yang cukup kuat dari babak pertama. Pada babak pertama Michael berhasil menumbangkan Alif Maulana dari Universitas Brawijaya dengan skor telak 8-0. Selanjutnya, Michael bertemu dengan Adyputro Wibowo dari Universitas Negeri Yogyakarta. Meskipun pertandingan berlangsung cukup ketat, namun Michael berhasil menang dengan skor 8-3. Di perempat final, Michael bertemu dengan pemain andalan BINUS University bernama Kenneth Legacy dan menang dengan skor 8-3. Haekal Ramadhan, salah satu pemain terbaik UIN Jakarta menunggu Michael di semifinal. Pertandingan berlangsung sengit, namun Michael berhasil menang dengan skor 8-4. Pada babak final, Michael sudah ditunggu oleh pemain unggulan Universitas Pamulang yakni Dimas Kolopita. Namun di final Michael kalah bersaing dan menerima kekalahan dengan skor 3-6, 2-6.

Pada nomor Ganda Putra, Michael dan Yary berhasil menumbangkan pasangan UNY dan BINUS University dengan skor yang cukup telak. Kesulitan didapatkan ketika di semifinal mereka bertemu dengan Dimas Kolopita dan Haekal Ramadhan. Pertandingan berlangsung cukup seru, tetapi Michael dan Yary harus puas sebagai semifinalis dengan skor 3-8.

“Saya cukup bangga dengan prestasi yang saya dapatkan untuk UGM pada pertandingan kali ini, namun masih banyak yang perlu dibenahi dari kemampuan saya. Semoga hasil ini dapat saya jadikan pelajaran untuk lebih berkembang dan berprestasi di pertandingan yang akan datang,” ujar Michael.

Fakultas Psikologi Memfasilitasi Pengetahuan Mengenai Reference Management Tool

$
0
0

Sebagai seorang mahasiswa, mencari referensi tentu bukanlah hal yang asing. Referensi yang digunakan oleh kebanyakan mahasiswa tidak hanya berkutat pada buku saja seperti yang senantiasa dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswa di zaman dahulu. Walaupun penggunaan buku sebagai hard copy juga masih dibutuhkan sampai saat ini, namun penyebaran referensi dengan menggunakan bantuan online juga selalu menjadi pilihan bagi mahasiswa. Disamping karena kemudahan yang ditawarkan oleh produk soft file, selain itu arus perputaran informasi yang sangat cepat menuntut mahasiswa memilih untuk menggunakan referensi dalam bentuk E-Content. UGM sendiri telah memiliki suatu website demi memenuhi kebutuhan mahasiswa tersebut, yaitu lib.ugm.ac.id. Website ini mempermudah mahasiswa dalam mencari content akademik dengan versi online.

Bersamaan dengan begitu banyaknya kemudahan E-Content, namun salah satu kelemahan dari E-Content adalah ketidak teraturannya untuk disatukan dalam satu file. Untuk itulah, agar semua referensi tersebut bisa tetap termanage dalam satu file. Maka dari itu dibutuhkan suatu alat atau tools untuk mengakomodir kebutuhan ini. Hal ini yang juga biasanya dikenal dengan istilah reference management tool

Informasi tersebut merupakan materi dari apa yang disampaikan dalam Workshop dengan tema ‘E-Content dan Reference Management Tool’ yang diselenggarakan oleh Fakultas Psikologi UGM bekerjasama dengan perpustakaan Universitas Gadjah Mada pada hari Rabu, tanggal 18 September 2019 di Ruang Auditorium Gedung G-100 Fakultas Psikologi UGM. Acara berlangsung dari mulai siang hari sampai dengan sore hari. Peserta yang hadir didominasi oleh mahasiswa tingkat akhir, baik dari program Sarjana ataupun Magister.

Pada sesi pertama, penyampaian materi berfokus kepada gambaran penggunaan E-Content secara umum dan juga penggunaannya dalam konteks akademik. Kemudian di sesi kedua, dilanjutkan dengan workshop dimana para peserta diminta untuk melakukan management dari referensi berbentuk online baik jurnal, book chapter dan lainnya dengan tool yang akan mempermudah hal tersebut. 

Workshop untuk Mengakomodir Riset Terkini dalam Psikologi

$
0
0

Jumat (20/09), Fakultas Psikologi UGM menyelenggarakan workshop ‘Penulisan Artikel dalam Buku (Bagian 1)’. Workshop ini mengambil tema Call for Articles Buku ‘Riset-riset Terkini dalam Psikologi’. Workshop ini disampaikan oleh Dr. Neila Ramdhani, M.Si., M.Ed yang tidak lain juga merupakan penulis dari buku berjudul “Psikologi untuk Indonesia Maju dan Beretika”.  Bertempat di ruang visual Learning Center Fakultas Psikologi UGM, acara ini dihadiri oleh mahasiswa Psikologi dari berbagai program studi terutama program studi Magister Psikologi. 

Pada kesempatan tersebut, Dr Neila Ramdhani, M.Si., M.Ed menyampaikan mengenai bagaimana cara untuk menyampaikan pesan dengan bahasa tulisan yang mudah dipahami oleh pembaca, namun tetap tidak meninggalkan unsur-unsur yang bisa membuat buku tersebut kehilangan konteks ilmiah. Beliau juga menyoroti bahwa seringkali buku-buku yang bertemakan saintifik hanya berfokus kepada teori saja, dengan begitu hal ini akan semakin membuat pembaca bingung sekaligus berdampak pada konten yang disampaikan, dimana pada akhirnya tidak dapat dimengerti dengan baik. Sehingga, pengetahuan mengenai jenis pembaca kita merupakan langkah awal untuk dapat membuat tulisan yang baik. 

Sebagai kelanjutan dari acara ini, para peserta yang berjumlah kurang lebih sekitar 30 orang dan rata-rata telah memiliki topik riset tersebut akan dikumpulkan untuk selanjutnya mempraktekan apa yang disampaikan pada pembahasan workshop tersebut pada sesi kedua nanti.

Kenali Diri dari Serangan Depresi Merupakan Topik Kuliah Umum Fakultas Psikologi

$
0
0

Jumat (20/09), bertempat di Gedung G-100 Fakultas Psikologi UGM, telah diselenggarakan kuliah umum dengan mengambil tajuk “know yourself: Do i really have depression?”. Kuliah umum tersebut disampaikan oleh Idei Khurnia Swasti, S.Psi., M.Psi., Psikolog. Ruangan dipadati oleh mahasiswa program sarjana Fakultas Psikologi. Acara berlangsung dari sore hari dan selesai pada petang hari.

Tema “depresi” yang diambil merupakan tema yang selalu menarik untuk dibicarakan, terutama di kalangan mahasiswa. Pada dasarnya, fenomena ini tidak akan pernah bisa usai sampai kapanpun. Dikarenakan fenomena ini selalu muncul di berbagai kalangan, terutama mahasiswa, maka dari itu pengetahuan mengenai cara menyelesaikan masalah ketika depresi penting untuk diketahui, apabila sewaktu-waktu secara tidak sadar depresi melanda orang-orang terdekat atau bahkan diri kita sendiri. Melalui kuliah umum ini pula diharapkan mahasiswa mampu untuk mengaplikasikannya kelak. 

Fakultas Psikologi UGM dan Youth Empowerment Studio (YES) Selenggarakan Pelatihan

$
0
0

Sabtu (21/09) Youth Empowerment Studio (YES) bekerjasama dengan Fakultas Psikologi UGM menyelenggarakan Pelatihan. Pelatihan ini bertajuk “YES! How To Be A Good Listener”. Hadir dalam acara ini, Aliyaturrahmah Supriyadi, S.Psi sebagai peneliti di Center for Public Mental Health (CPMH) dan juga General Manager Youth Empowerment Studio yaitu Ni Luh Vidary Wiakta Putri.

Bertempat di Ruang Visual Learning Center Fakultas Psikologi UGM acara berlangsung dari pukul 12.30 sampai dengan sore hari. Peserta yang hadir cukup beragam yakni berasal dari siswa Sekolah Menengah Atas sampai dengan mahasiswa program sarjana. 

Acara ini terdiri dari beberapa sesi, diantaranya dimulai dengan perkenalan tujuan acara kepada seluruh peserta, dilanjutkan dengan games warming up. Peserta juga diminta untuk melakukan roleplay, dimana roleplay tersebut berkaitan dengan topik yang disuguhkan. 

Materi yang disampaikan oleh pembicara lebih berkutat mengenai materi mendengarkan aktif. Peserta diajak untuk memahami bagaimana cara untuk menjadi seorang pendengar yang baik. Tetapi bukan hanya sekadar baik namun juga pendengar aktif. Acara ditutup dengan sesi community yang merupakan FGD yang wajib diikuti oleh semua peserta.


Mahasiswa Psikologi Raih Juara Lomba Poster di Malaysia

$
0
0

Pada tanggal 20–22 Agustus 2019, mahasiswa Fakultas Psikologi UGM, Ajeng Prameswari bersama mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, Saut Togu Pandiangan, mengkuti ajang lomba poster yang diselenggarakan pada The 2nd Asia Pacific Youth Leadership Summit 2019 oleh Universiti Utara Malaya. Kegiatan yang diselenggarakan di Penang, Malaysia ini terdiri dari pelatihan kepemimpinan dan lomba poster.

Lomba poster yang diselenggarakan sebagai bagian dari acara The 2nd Asia Pacific Youth Leadership Summit 2019 mengangkat tema mengenai United Nations Sustainable Goals. Dari tema besar tersebut terdapat 5 sub-tema yang dapat dipilih oleh peserta. Tema nomor 5 yaitu gender equality atau kesetaraaan gender dipilih oleh Ajeng dan tim sebagai tema pada poster yang akan dibuat.

Ada tiga tahap yang harus diikuti oleh peserta dalam lomba poster ini. Pertama, tahap academic evaluation yaitu tahap yang mengevaluasi konten dari poster. Tahap selanjutnya yaitu mini presentation di depan juri dimana para peserta diharuskan menjelaskan isi poster kepada juri yang sedang berkeliling ke masing-masing peserta. Pada tahapan terakhir, akan dipilih 10 kelompok terbaik dari 25 kelompok untuk kemudian dipilih pemenang dari perlombaan ini.

Poster yang dibuat oleh tim Ajeng berisikan tentang pentingnya kesetaraan gender khususnya dalam bidang pendidikan. Poster ini berhasil membawa tim Ajeng masuk dalam 10 kelompok terbaik sehingga mendapatkan kesempatan mempresentasikan poster di depan seluruh peserta acara dan juri. Saat pengumuman pemenang, tim Ajeng berhasil terpilih menjadi runner up dalam lomba poster ini yang juga mengalahkan beberapa peserta dari Malaysia dan Thailand.

“Saya merasa senang dapat mengikuti lomba ini dan menjadi perwakilan UGM, apalagi dari awal tidak berekspektasi akan menang karena posternya sendiri dikerjakan dalam waktu yang cukup singkat tetapi alhamdulillah bisa dapat juara”, ungkap Ajeng.

Grace Menjadi yang Terbaik pada Ajang Lomba Esai PYNESCO 2019

$
0
0

Senin (9/9), Maria Gracia Amara Pawitra, berkesempatan untuk mewakili Fakultas Psikologi UGM pada ajang PYNESCO: Psychology UNNES Smart Competition di Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang.

Di bawah bimbingan Wahyu Jati Anggoro, S.Psi., M.A., esai yang dibuat oleh Grace berhasil masuk ke tahap akhir kompetisi esai nasional PYNESCO. Rangkaian babak final ini terdiri dari presentasi dan tanya jawab yang merupakan tahap akhir perlombaan bagi finalis 10 besar, di mana pada tahap sebelumnya, peserta menjalani seleksi karya tulis. Tema dari perlombaan ini ialah “Sehat Mental di Era Revolusi Industri 4.0” dengan memiliki 8 sub tema.

“Berangkat dari keprihatinan saya mengenai revolusi industri dan pergerakan proletariat, saya mengusung karya tulis dengan sub tema sosial mengenai dua fenomena besar yang dijumpai masyarakat dalam Revolusi Industri 4.0, yaitu otomatisasi dan false needs, yang berjudul Cerobong Beruap Ganda: Deprivasi dalam Paruh Revolusi”, ungkap Grace.

Lebih lanjut lagi Grace menjelaskan much as physical world operates according to gravity and other absolute laws, so does society, sejalan dengan perkataan August Comte tersebut, revolusi industri yang merupakan bentuk dari pergerakan masyarakat pun menjadi sesuatu yang tidak bisa terelakkan. Oleh karenanya, karya tulis ini membidik bagaimana cara masyarakat ber-evolusi dalam revolusi sehingga dapat menjadi tuan atas kemajuan dan bukannya malah menjadi korban dari kemajuan yang dibentuknya sendiri.

Atas buah pikirannya ini Grace berhasil mengharumkan nama Fakultas Psikologi UGM di ajang nasional dengan memperoleh predikat Juara 1 pada ajang PYNESCO 2019.

Tenya Menjadi Duta Remaja GenRe Kota Yogyakarta dan Duta GenRe DIY 2019

$
0
0

Tergerak dari keadaan lingkungan sekitar yang dihadapkan oleh beragam permasalahan kenakalan remaja, Tenya Ika Agnesia, mahasiswa Fakultas Psikologi UGM menaruh perhatian lebih terhadap kehidupan remaja. Ia memulai langkahnya untuk mengikuti ajang pemilihan Duta Remaja GenRe Kota Yogyakarta pada tahun 2019.

GenRe atau generasi berencana merupakan program dibawah BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) yang bertujuan untuk mewujudkan generasi remaja yang berkualitas, berencana baik secara pendidikan, karir, dan membangun keluarga kecil di kemudian hari. GenRe sangat mengedepankan pembentukan karakter bangsa pada kalangan remaja. Oleh karena itu, untuk meningkatkan sosialisasi dan promosi program GenRe adalah dengan mencari duta GenRe. Melalui keberadaan figur yang representatif untuk menerapkan nilai nilai GenRe dalam kehidupan sehari-hari diharapkan mampu terjalin komunikasi yang lebih efektif, karena terjalin pendekatan dari, oleh, dan untuk remaja.

Pada ajang pemilihan Duta Remaja GenRe Kota Yogyakarta ini Tenya mengikuti berbagai tahapan seleksi, yaitu seleksi berkas, tertulis, dan wawancara hingga berhasil lolos sampai tahap terakhir. Pada tanggal 16 Maret 2019 lalu di Balaikota Yogyakarta, bersama dengan 19 finalis lainnya, Tenya dinobatkan menjadi Duta Remaja GenRe Kota Yogyakarta tahun 2019 hingga dua tahun kedepan. Tenya mengambil tema klitih dalam pidato yang disampaikan pada tahap lima besar, hingga akhirnya berhasil meraih Juara Harapan I.

Setelah beberapa bulan tergabung dalam Ikatan Duta Remaja Kota, bertemu dengan banyak orang dengan misi yang sama terhadap kehidupan remaja, akhirnya Tenya memiliki keberanian untuk maju ke tingkat Provinsi. Sejak Juni, Ia mulai mendaftarkan diri dan melengkapi berbagai persyaratan termasuk membuat video profil. Tahap seleksi tingkat Provinsi sedikit berbeda, finalis dinilai sejak masa pra-karantina yang berlangsung kurang lebih 2 minggu sampai dengan malam Grand Final. Salah satu tugas finalis adalah pengabdian kepada Kampung KB, melalui program yang disusun oleh finalis sendiri. Proses seleksi pada tahun ini memiliki tema “Kawah Candradimuka” sehingga harapannya seleksi ini mampu menjadi proses penempaan dan finalis akan menjadi remaja yang berkarakter tangguh dan memiliki sopan santun yang baik.

Grand Final dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus 2019 di Hotel Grand Dafam Rohan. Acara dibuka dengan penampilan tari persembahan dari tiga puluh finalis. Advokasi yang dibawakan Tenya pada Grand Final berkaitan dengan produktivitas remaja memanfaatkan teknologi dalam revolusi industry 4.0. Pada malam itu Tenya dinobatkan menjadi Juara Duta GenRe DIY 2019 Berbakat. Tenya merasa menjadi Duta merupakan tanggungjawab seumur hidup, Ia bersyukur mampu sampai tahap ini dan memohon doa untuk mampu mengemban amanah serta berkontribusi lebih dalam masyarakat.

Pakar dari Jerman Berikan Pemahaman Mengenai Autism

$
0
0

Senin (30/09) Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada bersama dengan SES (Senior Experten Service), sebuah lembaga dari Jerman, kembali menyelenggarakan workshop. Workshop kali ini mendatangkan pakar Autism dari Charité – Universitätsmedizin Berlin, Jerman, Bärbel Helga Luise Wohlleben (Dr. rer. medic, graduate psychologist).

Workshop yang dibawakan oleh Wohlleben ini telah berlangsung sebanyak dua kali, yaitu pada tanggal

Sebagai kelanjutan sesi pertama yang diadakan pada tanggal 23 dan 24 September 2019. Workshop yang diangkat dengan tajuk Understanding Autism: From Assessment to Intervention yang dibawakan oleh Dr. Barbel Helga Wohlleonb, berlangsung dengan baik. Seminar yang diadakan pada pagi hari sampai dengan sore hari ini dilaksanakan di auditorium G-100, Fakultas Psikologi UGM. Sesi Kedua ini berlangsung serupa dengan sesi pertama yang diadakan selama 2 hari yaitu tanggal 30 September  dan 1 Oktober, serta di jam yang sama. Adapun peserta yang hadir merupakan guru-guru Institusi Pendidikan di Yogyakarta.

Setiap Sesi dalam satu hari dibagi menjadi 2 bagian. Dimana bagian pertama lebih menekankan kepada materi mengenai autism dan cara menghadapi anak-anak autis. Hal ini diperlukan sebagai bekal bagi para guru untuk mentreat anak dengan gangguan seperti autis. Sementara di bagian kedua, guru-guru diminta untuk mengenal lebih dekat metode pengajaran dengan murid anak autis melalui permainan edukatif. Dari sini guru dapat lebih eksploratif untuk mengajar anak autis, namun tetap memperhatikan kenyamanan anak dalam belajar. Dr. Barbel Helga Wohllebon juga sempat memperlihatkan video singkat dalam menangani anak autis dengan menggunakan berbagai permainan edukatif pada sesi akhir pembahasan materi. 

Pelatihan Tes Kognitif AJT Kenalkan Tes Kognitif Terbaru di Indonesia

$
0
0

Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PT Melintas Cakrawala Indonesia mengadakan Pelatihan Tes Kognitif AJT. Acara ini berlangsung di Hotel Santika Yogyakarta pada tanggal 1 sampai dengan 4 Oktober 2019. Peserta pelatihan sendiri berasal dari Perguruan Tinggi Se-Indonesia dimana seluruhnya berprofesi sebagai Dosen Psikologi di Universitasnya masing-masing. 

Hari pertama acara terdapat lima sesi yang mana diawali dengan ice breaking dari panitia. Peserta yang hadir juga diberikan arahan mengenai kontrak belajar selama pelatihan berlangsung dari hari pertama sampai dengan hari terakhir. Selanjutnya sesi kedua di hari pertama penyelenggaraan pelatihan peserta yang materinya diberikan oleh Supra Wimbarti, M.Sc., PhD, penjelasan beliau mengenai sejarah tes kecerdasan dunia dan Indonesia. Materi tersebut juga menghantarkan kepada materi selanjutnya yang berfokus kepada teori kecerdasan yang menjadi pondasi teori dari penyusunan AJT yaitu teori CHC. Sesi empat dan lima berlanjut kepada proses praktis dari penyusunan alat tes AJT yang secara berturut-turut dijelaskan oleh Retno Suhapti, S.U., M.A dan Wahyu Widhiarso, S. Psi., M.A.

Pada hari selanjutnya, materi berkutat pada administrasi tes kognitif AJT. Administrasi tes kognitif yang menghimpun perihal kriteria tester, interpreter, standar dan etika, sistem skoring, sampai dengan pencatatan hasil observasi. Pemateri di hari kedua ini, disampaikan oleh Ammik Kisriyani, S.Psi., M.A., Edilburga Wulan Saptandari, S. Psi., M.Psi, dan Dra. retno suhapti, S.U., M.A. 

Administrasi tes kognitif AJT ketiga juga berlanjut di hari ketiga, dimana dari mulai hari kedua sampai hari ketiga pemateri menjelaskan berbagai tes dalam AJT. Adapun sesi terakhir di hari ketiga, peserta dijelaskan mengenai sistem skoring oleh Ajeng S. Syarasyalma, S.Kom dan Wahyu Widhiarso, S.Psi., M.A.

Hari terakhir pelatihan ditutup dengan penyusunan laporan hasil tes kognitif AJT. Pada hari terakhir ini, Dr. M.G. Adiyanti, M.S. dan R. Urip Purwono, M.Sc., PhD mempresentasikan mengenai dasar-dasar interpretasi tes AJT serta penjelasan cara membaca profil hasil tes,  kemudian di sesi kedua pada hari terakhir, pemateri membahas perihal penyusunan laporan hasil tes kognitif AJT, sampai dengan yang terakhir adalah presentasi penyusunan laporan. 

Oom Raih Juara 1 Lomba Esai Tingkat Nasional di UNY

$
0
0

Oom Qomariyah, mahasiswa Fakultas Psikologi UGM berhasil meraih Juara I dalam lomba esai tingkat nasional. Lomba esai ini diselenggarakan oleh Himpunan Aktivitas Kajian Agama (HASKA) Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta. Mengambil tema “Harmoni keragaman guna mencetak generasi unggul berkarakter di era revolusi industri 4.0” dan beberapa sub tema pilihan, peserta diminta memilih satu dari tema-tema tersebut sebagai tema dari esai yang ditulis.

Pendaftaran peserta dan pengumpulan karya esai dilaksanakan selama tiga bulan yang berlangsung sejak bulan Juni hingga September 2019. Peserta lomba merupakan mahasiswa yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Pada tahap seleksi awal, Oom berhasil terpilih menjadi finalis 10 besar untuk kemudian berkesempatan melaju ke babak selanjutnya untuk presentasi esai.

Pada tahap presentasi setiap finalis memiliki kesempatan untuk menyampaikan gagasannya selama 10 menit untuk kemudian dilanjutkan sesi tanya-jawab dengan dua orang juri. Esai yang Oom presentasikan berkaitan dengan solusi sederhana untuk permasalahan bullying yang terjadi di kalangan pelajar Indonesia. Presentasi Oom ini mampu memukau juri sehingga mengantarnya meraih Juara I dan mendapatkan piala Gubernur D.I.Y.

“Melalui ajang lomba esai, kita dapat melatih pikiran agar menjadi lebih kritis dan berguna untuk mengurangi permasalahan yang ada di negeri ini. Ilmu yang kita dapatkan selama kuliah memiliki manfaat yang luar biasa jika dapat diaplikasikan untuk kehidupan masyarakat. Jadi, jangan takut untuk membuat gagasan” ungkap Oom untuk memotivasi mahasiswa lain agar mau mengikuti jejaknya.

Workshop CICP Mewadahi Peneliti dalam Publikasi

$
0
0

Center for Indigenous and Cultural Psychology (CICP) Fakultas Psikologi kembali menggelar Workshop. Workshop kali ini bertemakan publikasi. Adapun pemateri dalam Workshop ini merupakan peneliti dari Centre for Cultural Psychology Aalborg University, Denmark, yaitu Luca Tateo, Ph.D dan Giuseppina Marsico, Ph.D. Acara ini dilaksanakan dari mulai pukul 8 pagi sampai dengan sore hari dan berlangsung dua hari yaitu hari Kamis dan Jumat, tepatnya pada tanggal 17 dan 18 Oktober 2019. Bertempat di gedung A-214, Workshop dihadiri oleh Dosen, Mahasiswa Program Doktor dan Magister.Pada dasarnya CICP juga mengundang para mahasiswa dari program sarjana. Namun peserta yang mendominasi adalah para mahasiswa program Doktor yang memang sedang berproses untuk menjadi penulis pertama. Arah dari Workshop ini sebenarnya lebih menyediakan kesempatan bagi para penulis pertama dalam penelitiannya ataupun penulis kedua yang sedang berproses melakukan penulisan. 

Di hari pertama, acara dimulai dari diskusi sesi pertama, yang berfokus untuk brainstorming penulisan artikel jurnal pada Budaya dan Psikologi, setelah sesi opening Direktur CICP berakhir. Para pemateri mencoba untuk menjadi peer reviewer untuk mengakomodir kebutuhan konsultasi dalam publikasi dan penelitian di bidang Budaya dan Psikologi. Para peserta diminta pula untuk menjelaskan penelitiannya ataupun berbagai kendala yang dihadapi baik dari segi konten penulisan ataupun teknis penulisan. Hari pertama ditutup dengan sesi tiga dan empat sampai dengan penutupan di hari pertama. 

Di hari kedua, draft pertama yang masuk mulai dibahas oleh para pemateri, kemudian dilanjutkan dengan feedback dan diskusi. Sesi terakhir bersama pemateri diisi dengan ulasan kembali dari materi-materi yang sudah disampaikan. 


Dwi Juara Kompetisi Fusion Innovative Contest 2019

$
0
0

Dwi Nurarifah, mahasiswa Fakultas Psikologi UGM angkatan 2017 bersama dengan dua mahasiswa lain yaitu Qooi Insanu (Fakultas Geografi UGM) dan Joko Purwo (Fakultas Teknologi Pertanian UGM) mengikuti kompetisi Fusion Innovative Contest 2019  yang diselenggarakan oleh IEEE ITB Student Branch dengan mengangkat tema “Technology for Humanity”. Kompetisi ini diselenggarakan di Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat.

Fusion Innovative Contest 2019 diikuti mahasiswa program sarjana dari berbagai universitas di kawasan Asia. Kompetisi ini memiliki lima subtema, yakni Renewable Energy, Financial Technology, Social Technology, Health Technology dan Eco-Friendly Technology. Tim UGM di bawah bimbingan Fuad Hamsyah, S.Psi., M.Sc, dosen Fakultas Psikologi UGM, mengajukan gagasan tentang pengembangan sistem monitoring kesehatan mental mahasiswa yang dilakukan dengan menggunakan integrasi sistem jaringan internet universitas.

Pengembangan konsep integrasi sistem tersebut dinamakan Mojitive. Sistem ini dikembangkan sebagai upaya meningkatkan kesadaran mahasiswa akan pentingnya mengetahui kondisi kesehatan mental mereka dan meningkatkan literasi mahasiswa mengenai kesehatan mental. Selain itu, sistem ini digunakan sebagai bentuk pengawasan perkembangan kesehatan mental mahasiswa. Pengawasan dilakukan melalui peta persebaran gangguan kesehatan mental di universitas. Mojitive menggunakan beberapa alat ukur asesmen psikologis untuk melakukan deteksi primer pada mahasiswa.

Tahap awal dari kompetisi ini yaitu mengumpulkan paper tentang ide yang digagas yang kemudian menetukan apakah tim tersebut lolos ke tahap selanjutnya atau tidak. Dari ide tersebut, tim Mojitive berhasil lolos ke tahapan grandfinal, yakni presentasi. Pada tahap akhir, diumumkan pemenang dari kompetisi ini. Tim Mojitive berhasil meraih Juara 1, menambah lagi daftar mahasiswa yang berhasil menorehkan prestasi di ajang perlombaan internasional.

“Awal dari terciptanyaa karya kami adalah keresahan kami terkhusus Qooi selaku ketua dengan isu tentang kesehatan mental yang terjadi pada lingkungan sekitar kami, maka dari itu kami berharap pengembangan karya kami akan berguna bagi isu kesahatan mental pada mahasiswa” ungkap Dwi.

Fakultas Psikologi UGM Meluluskan 32 Psikolog dan 24 Ilmuwan

$
0
0

Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan acara pengambilan sumpah profesi dan pelepasan wisudawan program pascasarjana pada 23 Oktober 2019.

Jumlah lulusan dari Program Magister Psikologi Profesi sebanyak 32 psikolog dengan rincian 4 pria dan 28 wanita. Jumlah lulusan dari Magister Psikologi sebanyak 24 ilmuwan dengan rincian 5 pria dan 19 wanita. Hingga saat ini, keseluruhan lulusan pascasarjana dari Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada berjumlah 2.889 orang.

Pada Program Magister Psikologi Profesi, Indeks Prestasi Kumulatif tertinggi adalah 3,82 diraih oleh Rahmadhani Nur Isnaini sekaligus berpredikat Cumlaude. Pada periode ini, terdapat 4 lulusan berpredikat cumlaude, 24 lulusan berpredikat sangat memuaskan dan 4 orang berpredikat memuaskan. Masa studi terpendek 1 tahun 10 bulan diraih oleh Helena Widaningrum, Hentyn Drajad Rudyarwaty dan Inaulia Sekar Rarastiti.

Beralih ke Program Magister Psikologi, Indeks Prestasi Kumulatif tertinggi adalah 3,89 yang diraih oleh Aurelia Virgita Claudia sekaligus berpredikat Cumlaude. Pada periode ini, terdapat 2 lulusan berpredikat Cumlaude, 20 lulusan berpredikat sangat memuaskan dan 2 orang berpredikat memuaskan. Untuk masa studi terpendek 1 tahun 5 bulan 6 hari diraih oleh Rinanda Rizky Amalia Shaleha.

Fakultas Psikologi memberikan penghargaan kepada Dian Fakhrunnisak sebagai lulusan dengan naskah publikasi tesis terbaik. Dian melakukan penelitian tentang “Studi Efek Longitudinal Pendidikan Oragtua Terhadap Kesehatan Mental Anak” di bawah bimbingan Dr.rer.pol. Bhina Patria, M.A. Sedangkan tesis milik Cheryl Jocelyn Liow berjudul “AJT Cognitive Test as an Early Identification Tool of Dyslexia: Ages 5 To 7 Years” bimbingan Dr. Wisjnu Martani, S.U., Psikolog.

Mahasiswa Psikologi Raih 2 Gelar dalam National Leadership Forum 2019

$
0
0

Zaadila Muftial, mahasiswa Fakultas Psikologi UGM dan M.Khalid Rivaldo dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM memilih untuk menantang diri keluar dari zona nyaman dengan mengikuti ajang National Leadership Forum. Acara ini merupakan salah satu rangkaian acara Dies Natalis 4 PKN STAN, yang diselenggarakan di Politeknik Keuangan Negeri STAN, Bintaro. Ajang ini mengangkat isu mengenai pemindahan ibu kota Indonesia dengan tajuk “Moving the Capital City Away from Java: A Costs and Benefits Perspective”.

National Leadership Forum ini menyeleksi seluruh pendaftar dari 91 instansi pendidikan dan universitas menjadi hanya 14 tim. Tim tersebut merupakan tim yang dinyatakan layak untuk maju dan berdinamika menyusun serta menjelaskan proposal yang telah dirancang sebelumnya. Ajang ini membuka ruang diskusi mengenai solusi terkait pemindahan ibu kota. Penyelenggara mendorong peserta untuk memilih salah satu dari tiga sikap terhadap pemindahan ibu kota. Opsi sikap yang ditawarkan adalah menolak sepenuhnya atas rencana ini dengan percaya bahwa belum ada urgensi, mendukung adanya pemindahan ibu kota keluar pulau Jawa atau mendukung adanya pemindahan ibu kota tetapi tetap di dalam pulau Jawa.

Tim dari UGM menyatakan sikap mendukung pemindahan ibu kota tetapi tetap di dalam Pulau Jawa dengan pertimbangan kemudahan birokrasi, efisiensi eksekusi dan dampak jangka panjang bagi pelaku pemindahan ibu kota. Bergabung bersama Unpad, UGM menarasikan sisi long distance marrriage dan dipadu dengan narasi dari tim Unpad yaitu menciptakan 10 megapolitan baru alih-alih memindahkan ibu kota.

Di sisi lain, Universitas Indonesia, Universitas Brawijaya, Universitas Sebelas Maret, Institut Teknologi Bandung serta sembilan instansi lainnya termasuk tuan rumah yaitu PKN STAN menyatakan sikap mendukung pemindahan Ibukota diluar pulau Jawa. Pada poros ketiga yaitu menolak secara utuh pemindahan Ibukota diaminkan oleh Universitas Pembangunan Nasional Jakarta.

Setelah beradu gagasan dan argumentasi, mencoba bertukar pikiran dan diksi, tim UGM mampu menumbangkan perwakilan dari ITB yang berlatar belakang ilmu Perencanaan Wilayah dan Tata Kota, dan perwakilan dari UI yang memiliki latar belakang ilmu Hukum dan Ekonomi. Pada tahap akhir diumumkan tim UGM berhasil membawa pulang dua juara yaitu 2nd Best Speaker dan Juara Umum dengan perolehan skor tertinggi dari seluruh peserta National Leadership Forum 2019.

“Setelah menantang diri keluar dari zona nyaman, mengingat kami tidak memiliki ilmu yang berkaitan secara dalam terhadap isu pemindahan ibu kota, kami sadar bahwa tidak ada sekat-sekat dalam berkarya. Hal ini menjadi dorongan bagi kami untuk semakin termotivasi untuk berprestasi di lomba-lomba berikutnya”, ujar Zaadila.

CICP Menyelenggarakan Theory Building Training (TBT) Advance

$
0
0

Center for Indigenous and Cultural Psychology (CICP) kembali menyelenggarakan Theory Building Training (TBT). CICP mengambil tema Theory Building Training (TBT) Advance : “How to Writing Up Qualitative Research”. Acara ini merupakan lanjutan dari penyelenggaraan TBT sebelumnya yaitu berskala intermediate. Tujuannya sendiri sedikit berbeda dengan jenis TBT sebelumnya dimana fokusnya bukan lagi kepada salah satu pendekatan dalam kualitatif yang mana pada saat itu dibahas mengenai grounded theory. Sementara dalam TBT kali ini lebih terfokus kepada cara menulis penelitian kualitatif. 

Dilaksanakan pada tanggal 25 sampai 26 Oktober 2019, Peserta yang hadir dalam TBT mayoritas merupakan mahasiswa, baik Mahasiswa program Magister ataupun Mahasiswa program Doktoral. Namun juga banyak dari mereka yang merupakan praktisi ataupun dosen. Sekitar 15 orang peserta yang hadir memenuhi ruangan A-214. Hadir dalam TBT training ini Edilburga Wulan Saptandari, M.Psi., Psikolog dan Dr. Wenty Mari Minza, M.A. Adapun acara ini diadakan selama dua hari dari mulai pagi hari sampai dengan sore hari. 

TBT terselenggara bukan hanya dalam bentuk berisi materi saja, namun juga diisi dengan peserta dituntut untuk bisa mengaplikasikan materi yang telah disampaikan. TBT terbagi menjadi dua sesi. Sesi satu meliputi penjelasan mengenai bagaimana cara menulis penelitian kualitatif, kemudian juga styles dalam writing. Panitia juga memberikan kesempatan kepada para peserta untuk dapat menerima feedback dari pembicara. Sementara di hari kedua peserta diminta untuk mempresentasikan hasil dari apa yang sudah mereka tulis sebelumnya. 

Thalia Terpilih Menjadi Duta Psikologi Positif 2019

$
0
0

Sabtu (12/10), Thalia Asihra Purwanto, mahasiswa Fakultas Psikologi UGM angkatan 2016 mengikuti ajang Duta Psikologi Positif yang merupakan salah satu cabang lomba dari Psychology Positive Student Festival 2019. Kegiatan perlombaan ini dilaksanakan selama 2 hari, yaitu tanggal 11-12 Oktober 2019 di Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Terdapat beberapa cabang lomba dari Positive Psychology Student Festival 2019, yaitu Lomba Poster, Disain Intervensi, Film Pendek, dan Duta Psikologi Positif. Kompetisi ini merupakan kompetisi tahun pertama yang diselenggarakan oleh Asosiasi Psikologi Positif Indonesia (AP2I) Pusat dengan tema “Integrating Science and Practice for a Positive Life”.

Di bawah bimbingan Acintya Ratna Priwati, S.Psi., M.A., Thalia mengikuti berbagai tahap proses perlombaan. Pada tahap awal peserta wajib mengunggah seluruh hal terkait Psikologi Positif di media sosial masing-masing selama kurun waktu satu bulan. Dilanjutkan dengan melakukan campaign di sekitar Universitas Kristen Maranatha yang nantinya akan dipresentasikan dalam bentuk Vlog.

Setelah proses tahapan awal dilalui, peserta pemilihan Duta Psikologi Positif mengikuti tahap seleksi lanjutan. Pada tahap ini perserta melakukan perkenalan diri, presentasi vlog campaign, refleksi tentang campaign yang sudah dilakukan, dan tanya jawab terkait teori serta aplikasi Psikologi Positif dalam kehidupan sehari-hari.

Thalia mengangkat isu mengenai berbagai permasalahan terkait keluarga dan diri sendiri, antara lain Positive Parenting, Emotional Intelligence, Moral Development, Happiness, Humor, Forgiveness, Healthy Relationship, Self-Love, dan Gratitude. Menurut Thalia keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat. Proses pembentukan kepribadian sangat dipengaruhi oleh pola pengasuhan keluarga sehingga seringkali luka dalam diri disebabkan oleh masalah dalam keluarga. Masalah-masalah itu ia temukan ketika sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN). Banyak masalah keluarga yang sangat mempengaruhi perkembangan diri anak-anak sehingga yang menjadi korban adalah anak-anak sendiri. Oleh karena itu penting memberikan edukasi bahwa berkeluarga bukan suatu hal yang mudah dan memang harus berproses dimulai dari diri sendiri dahulu.

Dari proses lanjutan ini terpilih 5 besar finalis yang akan mengikuti sesi tanya jawab dengan juri di babak final. Campaign yang dilakukan oleh Thalia berbicara mengenai gratitude atau rasa syukur. “Terkadang kita hanya fokus pada hal-hal besar sampai kita lupa untuk mensyukuri hal-hal kecil terlebih dahulu”, ungkap Thalia. Dengan konten tersebut, Thalia berhasil masuk ke babak final dan berkesempatan melakukan sesi tanya jawab dengan juri. Pada akhir proses perlombaan diumumkan bahwa Thalia terpilih menjadi The Winner Duta Psikologi Positif 2019.

“Awalnya hanya ingin meningkatkan keberanian untuk upload konten. Harapannya lomba ini mampu menjadi jembatan saya untuk bisa memberikan edukasi tentang hal-hal positif di media sosial sehingga media sosial saya bisa membantu menumbuhkan emosi positif minimal untuk followers saya. Bagi saya, kalah menang itu biasa dalam perlombaan. Manusia hanya perencana dan pekerja bukan pencetak hasil akhir. Jikalau saya mendapatkan gelar sebagai pemenang bukan karena kehebatan saya tapi semua karena anugrah Tuhan” ujar Thalia.

Viewing all 1349 articles
Browse latest View live