Kelompok Kajian Psikologi Islam (KKPI) Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan webinar online bertajuk Discover the Truth about Celebrity Worship: Insights from Psychologist and Influencer, Jumat (28/6). Acara webinar yang merupakan rangkaian dari Islamic Psychology Summit 2024 ini bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam tentang perilaku manusia, pengaruh sosial, dan dampak signifikan media terhadap nilai individu dan masyarakat.
Ketua panitia Islamic Psychology Summit (IPS), Indrayanti, M.Si., Ph.D., Psikolog, menjelaskan rangkain acara yang ada dalam IPS 2024, “Acara menuju Islamic Psychology Summit 2024 akan diawali dengan webinar online setiap bulannya, membahas khusus tentang isu-isu kontemporer, contohnya seperti sekarang ini yang membahas secara detail tentang celebrity worship. Selain itu, terdapat pula kegiatan call for paper, pre conference workshop, dan kemudian ditutup dengan acara puncak yang menghadirkan 15 narasumber ahli psikologi Islam dari berbagai dunia”.
Fuadh Naim, S.I.Kom, narasumber pertama yang juga seorang content creator dan pendiri XKwavers menjelaskan alasan remaja bisa menjadi penggemar kpop, “Mayoritas artis Korea memiliki multitalenta yang memang sudah dibentuk oleh agensi hiburan. Mereka bukan hanya bisa bernyanyi, tetapi juga rupawan, pintar, pandai bermain alat musik, dan aneka kelebihan lainnya. Hal itu mengakibatkan artis Korea dipandang sempurna oleh para penggemar kpop, kpopers rela melawan siapa saja yang berani mengolok idolanya”.
Fuad menyampaikan tiga faktor yang dapat menjadikan seseorang mengalami celebrity worship, “Pertama tentu produk yang keren, kedua adalah luka yang akhirnya membuat individu tersebut mencari hiburan yang menyenangkan, ketiga adalah yang paling memengaruhi yaitu tidak memiliki nilai kehidupan. Akibatnya, seseorang yang mengalami celebrity worship bisa berpotensi menyerap nilai-nilai yang sebenarnya bertentangan dengan norma yang ada”.
Narasumber kedua yang merupakan guru besar psikologi sosial Fakultas Psikologi Universitas UGM, Prof. Drs. Koentjoro , M.BSc., Ph.D., Psikolog, berpesan, “Ketika memiliki idola maka upayakan memilih yang sesuai dengan syariat agama, contohlah semangat dari idolamu bukan justru mencontoh gaya hidupnya. Supaya tidak mudah terbawa arus, maka buatlah perencanaan hidup yang terarah dan belajar dengan penuh kesungguhan. Bayangkan tangis haru orang tuamu karena prestasi yang kamu ukir, bukan justru karena tingkah laku negatifmu yang melukai hati keduanya”.
Penulis : Relung Fajar Sukmawati
Foto: John Price on Unsplash